Pantun dalam Lirik Lagu "Pantun Rakat"



Ketika saya mengecek trending google tentang 'pantun' yang menjadi tawaran adalah "Pantun Rakat". Cukup asing dengan kata 'Rakat' ini. Akhirnya tertarik. Mengarah pada pencarian google. Yang muncul di halaman pertama adalah Video Musik "Pantun Rakat" dari Youtube.

Karena penasaran, diklik juga. Nonton lagu 'Pantun Rakat' di Youtube, yang dibawakan oleh Gusty Senda, Kapthenpurek & Kanzer PMC. Musiknya asyik. Bikin manggut-manggut.

Awalnya kurang bisa memahami, ini lagu apa, bahasa apa. Meski musiknya asyik, tetap kurang paham. Maka terpaksa cari lirik lagu di google pencarian dengan kata kunci, "Lirik lagu pantun rakat" Ada banyak. Ini yang cukup lengkap, lirik lagu "Pantun Rakat" yang saya kutip dari reinha.com. Ada beberapa kesalahan ketik, maka saya sesuaikan.

Ini lirik lagu Pantun Rakat:


He lele le le le haa
Mari goyang pantun helehaa
He lele le le le haa
Pantun rakat he le le le le kaa

Biar sa hitam rambut kariting
Mo omong apa juga te penting
Mo bilang-bilang, bilang apa lai
Nanti ko pusing tujuh keliling

Kopi hitam rasanya pahit
Tambah gula manis sekali
Kulit hitam su pasti pahit
Sa pu senyum manis sekali

Rap
Coba jang biking muka bingung, rapat sini kom tes goyang e
Mari main pantun bikin hati senang senang e
Kaki te bisa tenang aduhhh ini pung enak
Sa su pelan pelan main rapih kasih hentak

Ina ama laji kae duhur dulur
Mogan sawen, mai ita soka pantun rakat heleka
Aduh moat e
Jangan ko duduk lama-lama, ajak enu goyang kita siap garis tanah
(Eeeeeeeee)

Orang bilang manis, manis buah manggis
Tak semanis buah kenari
Orang bilang manis, manis nona Bugis
Lebih manis rakat sendiri

Biar sa hitam rambut kariting
Mo omong apa juga te penting
Mo bilang-bilang, bilang apa lai
Nanti ko pusing tujuh keliling

Rap
Biar hitam rambut kriting, tapi senyum sampe kancing
Tambah gula biar manis, ade senyum kaka tangkis

Hati gembira main pantun enak sekali
Ramaikan pesta ini nanti berjumap lagi
Ini beta dari Timur bukan jago bekelahi
Tapi ko lihat sa pu hati ini su paling baik
Tampang preman hati malaikat
Beta bangga biar rakat, skarang ini sumber air sudah dekat
Ombak tapica pica di batu karang
Nona pung manis seng ada lawang
Biar bapa kejar sa deng parang panjang
Demi cinta sa tetap berjuang
Biar sa hitam rambut kariting
Mo omong apa juga te penting
Mo bilang-bilang, bilang apa lai
Nanti ko pusing tujuh keliling
He lele le le le haa
Mari goyang pantun helehaa
He lele le le le haa
Pantun rakat he le le le le kaa
Biar sa hitam rambut kariting
Mo omong apa juga te penting
Mo bilang-bilang, bilang apa lai
Nanti ko pusing tujuh keliling
Kopi hitam rasanya pahit
Tambah gula manis sekali
Kulit hitam su pasti pahit
Sa pu senyum manis sekali
# Lirik Lagu Pantun Rakat – Gusty Senda, Kapthenpurek & Kanzer PMC

Sambil menulis postingan ini, lagu pantun rakat tak henti-hentinya berdendang di latar belakang yang diputar melalui Youtube.

Nah, dari lirik lengkap lagu Pantun Rakat di atas, tidak semua baitnya berupa pantun. Ada yang berupa gurindam, syair, dan pantun.

berikut ini dituliskan kembali lirik dalam lagu 'Pantun Rakat' yang berupa pantun yang sesuai dengan kaidah penulisan Pantun:

Kopi hitam rasanya pahit
Tambah gula manis sekali
Kulit hitam su pasti pahit
Sa pu senyum manis sekali

Dua baris pertama bait di atas, kopi hitam rasanya pahit/ tambah gula manis sekali merupakan sampiran. Tidak mengandung makna khusus tentang itu. Tapi baris ketiga dan keempat merupakan isi yang berisi makna. kulit hitam su pasti pahit/ sa pu senyum manis sekali. 

Lagu itu menunjukkan identitas orang Indonesia Timur. Meski kulit lebih hitam (dibanding orang Indonesia di tengah dan barat), tapi senyumnya tetap manis.


Orang bilang manis, manis buah manggis
Tak semanis buah kenari
Orang bilang manis, manis nona Bugis
Lebih manis rakat sendiri

Bait di atas pada dasarnya merupakan pantun, kalau terlalu dibahas hingga tataran jumlah suku kata, mungkin baris pertama dan baris ketiga, tidak dapat diklasifikasikan sebagai pantun karena terlalu panjang. Tapi kalau dilihat dari substansinya, pengulangan disesuaikan dengan ritme lagu. Jika dituliskan pada dasarnya cukup begini:

Orang bilang manis buah manggis
Tak semanis buah kenari
Orang bilang manis nona Bugis
Lebih manis rakat sendiri

Jika dilihat dari substansinya begitu, maka lirik lagu Pantun Rakat di atas merupakan pantun yang sesuai dengan kaidah penulisan pantun. Barisnya ada empat, sajaknya a-b-a-b dan terdiri dari dua baris sampiran, dan dua baris isi.

Pantun ini menggambarkan kebanggaan sebagai Rakat. Meskipun dikatakan orang lebih manis nona bugis (orang Sulawesi) tetap bagi orang Rakat, lebihlah manis 'Rakat Sendiri'.

Sementara bait-bait dalam lirik lagu Pantun Rakat yang lainnya ada yang berupa gurindam. Bait Lirik Lagu Pantun Rakat yang berupa gurindam adalah:

Biar hitam rambut kriting,
tapi senyum sampe kancing

Tambah gula biar manis,
ade senyum kaka tangkis

Secara sederhana, gurindam dapat disebut sebagai pantun singkat karena hanya terdiri dari satu baris sampiran dan satu baris isi. Maka sampirannya adalah biar hitam rambut kariting dan isinya atau pesannya terdapat pada baris tapi senyum sampe kancing.Maksudnya senyumnya ramah dan lebar.

Lagu Pantun Rakat menjadi sangat unik karena menggunakan bahasa Indonesia ragam Indonesia Timur. Tampak pada kata kariting, su, pu, maksudnya keriting, sudah, punya. Juga kata-kata lain dengan pengucapan khas Indonesia Timur.

Posting Komentar

0 Komentar